Seorang pria tampak berdiri di pinggir jalan desa ini, dia menghela nafas panjang sembari memandang ke tebing yang berada jauh di depannya. Baru pukul 5 sore namun jalan raya yang menjadi akses desa sudah tampak
sepi. Tak ada orang maupun kendaraan yang berlalu lalang. Di area persawahan pun para
petani sudah tidak terlihat lagi. Suhu udara terasa semakin dingin.
Matanya masih
menatap nanar ke kejauhan. Proyeknya di tempat ini gagal. Sistem pertanian yang
dikembangkannya tidak berjalan dengan baik. Semuanya kandas di bulan September ini. Bulan yang seharusnya menjadi periode panen, malah menjadi malapetaka untuknya dan juga
para petani yang telah mempercayakan tanah mereka kepadanya. Batinnya mengerang.
Ingin rasanya dia pergi ke tebing tinggi yang terlihat dari tempatnya berdiri,
hanya untuk menghempaskan tubuhnya ke tanah.