Pria itu menyusuri gang kecil yang membawanya ke daerah yang sama sekali tidak ia ketahui sebelumnya. Becek dan sempit. Hanya tembok batu dan pintu dari rumah-rumah semi permanen yang berjejalan di tempat ini. Begitu juga dengan pakaian yang terjemur dengan basah di depan rumah-rumah itu, tidak jelas kapan akan keringnya jika berada di tempat yang tidak terkena sinar matahari seperti ini.
Dia berjalan dengan langkah sangat cepat, melihat kesekelilingnya. Memastikan apa yang dia cari benar ada disana. Tanpa berani bertanya kepada seorang pun. Dia menarik nafas panjang. Namun aroma tidak sedap di gang itu yang menyergapnya. Menyerah dengan ide menghirup udara segar, dia kembali melanjutkan langkahnya. Hingga sampai disebuah bangunan yang terlihat seperti tempat kost kumuh dengan cat yang sudah mengelupas dan deretan kardus sampah yang berjajar di depan pintu masuknya.
Berbekal secarik kertas dari resi sebuah perusahaan ekspedisi dengan nama penerima Leia Arisa dan alamatnya, pria ini mencoba memberanikan diri untuk memastikan keberadaan wanita itu kepada seseorang yang ada disana.